ABSTRAK
Devisa yang
diperoleh dari sektor perikanan 34% berasal dari ekspor udang sebesar 125.596
ton pada tahun 2007. Produksi udang menghasilkan limbah ± 35%- 50% dari berat
udang. Penelitian untuk memanfaatkan limbah kulit udang menjadi chitosan telah
dilakukan. Chitosan adalah modifikasi dari senyawa chitin yang banyak terdapat
dalam kulit luar hewan golongan Crustaceae seperti udang. Khasiat chitosan
sebagai bahan antibakteri dan kemampuannya untuk mengimobilisasi bakteri menjadikan
chitosan dapat digunakan sebagai pengawet makanan.
Tujuan diadakan
penelitian ini adalah untuk mengetahui lama waktu simpan tahu dengan
menggunakan chitosan, mengetahui berapa konsentrasi chitosan yang optimal dalam
pengawetan tahu serta mengetahui pengaruh chitosan terhadap sifat fisik tahu
seperti tekstur, bau dan warna.
Jenis penelitian
ini adalah survai yang bersifat deskriptif untuk menggambarkan penggunaan
chitosan dari cangkang udang (Litopenaeus vannamei) untuk memperlama waktu
simpan pada tahu. Percobaan dilakukan dengan 5 konsentrasi yang berbeda yaitu
larutan chitosan 0% (sebagai kontrol), 0,5%, 1%, 1,5%, dan 2% dengan 4 kali
pengulangan.
Berdasarkan
penelitian chitosan yang diaplikasikan pada tahu dengan konsentrasi 0%, 0,5%,
1%, 1,5% dan 2% menunjukkan waktu simpan tahu dalam perendaman larutan chitosan
0% (kontrol) dapat bertahan hingga hari ke-1 atau selama 16 jam, dalam
perendaman larutan chitosan 0,5% dapat bertahan hingga hari ke-3 atau selama
64, dalam perendaman larutan chitosan 1%, 1,5% dan 2% dapat bertahan hingga
hari ke-3 atau selama 56 jam, dimana ciri fisik tahu menunjukkan tekstur baik,
berbau tahu, dan tahu berwarna putih. Konsentrasi chitosan yang optimal untuk
digunakan pada tahu ialah sebesar 0,5% dengan lama waktu simpan hingga hari atau selama 64 jam.
Dari penelitian
ini dapat diambil kesimpulan bahwa chitosan dari cangkang udang dapat menambah
lama waktu simpan pada tahu. Oleh karena itu perlu diadakan sosialisasi agar
hasil penelitian ini dapat diketahui oleh masyarakat bahwa chitosan dapat
dijadikan sebagai pengawet alami, alternatif pengganti formalin pada makanan.
Kata kunci :
Chitosan dari Cangkang Udang, Bahan Pengawet Alami, Tahu
Skripsi Ilmu Kesehatan Masyarakat:Penggunaan Chitosan Dari Cangkang Udang (Litopenaeus vannamei) Untuk Memperlama Waktu Simpan Pada Tahu Di Medan Tahun 2010Downloads Versi PDF >>>>>>>Klik Disini
Bab I
|
Downloads
| |
Bab II
|
Downloads
| |
Bab III - V
|
Downloads
| |
Daftar Pustaka
|
Downloads
| |
Lampiran
|
Downloads
|
0 komentar